Posts

Setengah Tiga Pagi

'Pasti, pasti akan kujemput.' Nada tajamnya seolah menusuk sunyi pukul setengah tiga pagi. Tangannya kuat memegang pena di tangannya, ia geram sekali lagi, sekaligus mencoba untuk kembali percaya diri. Pelupuk matanya hampir penuh dengan bulir kristal air, siap jatuh untuk kesekian kali. Goresan-goresan mimpi yang terlukis sejak bulan-bulan lalu di sebuah buku rahasianya, kembali menghadirkan 'perasaan lain' yang kini hampir mengabur. 'Perasaan lain' yang terakumulasi dari idealismenya, saat kata 'aku pasti bisa' seolah menjadi sihirnya nomor satu. Dan pagi buta itu, seperti membawanya kembali pada percaya. Pada setiap doa-doanya, dan mimpi-mimpinya. Dan bagaimana kemudian, bayangan dari 'perasaan lain' akan dua senyum dari sosok yang paling dinantikannya kembali menghadirkan keyakinannya lagi. Ia pasti akan menjemput semua itu. Ya, ia pasti bisa. Ia pasti bisa. 'Tunggu aku sebentar lagi," katanya dengan nada sedikit bergetar.

Saya, SBMPTN, dan Epsilon Phi

Image
Ouy! Baru saja kemarin menginjak Januari, tahu-tahu sekarang sudah masuk ke Februari. Rasa-rasanya waktu begitu cepat berlalu seiring dengan agenda-agenda penting yang mulai dekat tenggat waktunya bagi saya ataupun kalian-kalian yang kini menginjak kelas 12. UAS, USBN, SNMPTN, SBMPTN, dan tes lain-lain seolah berdiri tegak di depan mata, memaksa saya untuk menyiapkan berbagai peralatan perang, khususnya adalah belajar. Sebuah target terpampang besar di papan belajar saya, universitas lengkap dengan jurusan impian. Sebuah alarm untuk saya dan pengingat kalau-kalau mulai malas ataupun lengah. Dan tentu, sebuah target tak begitu saja di kejar tanpa sebuah strategi. Untuk SBMPTN sendiri, bagi saya adalah sebuah perang besar antara diri saya sendiri, dan orang lain. Perlu banyak perjuangan untuk meraihnya. Sedikit cerita tentang rencana belajar saya untuk SBMPTN. Semua berawal dari Try Out SBMPTN yang dilakukan oleh sebuah universitas ternama. Saya pikir, dengan modal materi ya

Ini, Januari

Image
Rasanya sesak, tahu tidak? Juni memang sebentar lagi. Ini bahkan baru Januari, tapi mengapa seolah-olah keakraban itu tiba-tiba menghambar, dan jarak yang terbentang melebar tanpa aba-aba? Seolah-olah, kita meresmikan diri jadi dua sosok orang asing?  Dan aku benci sungguh, bagaimana aku berusaha begitu keras untuk menyangkal, namun kenyataan seperti menepuk pundak dan menyadarkan pelan-pelan. Bahwa atmosfer yang mencuat diantara kita sudah bertransformasi terlalu jauh menjadi sunyi yang begitu menusuk dan dingin.  Aku terluka. Tapi, entah kamu. 

#2 Catatan Kaos Kaki

Image
Hai Hari ini aku berhadapan dengan ketakutan itu lagi Masih terngiang nomor tiga minggu lalu yang gagal di taklukan Seharusnya cuma butuh satu langkah lagi mencapai finish, lalu berdiri dengan kemenangan Namun nyatanya hari ini, lagi-lagi ketakutan seolah tak mau mengalah Niat yang digebu-gebu akhirnya lenyap tanpa jejak Dan berani tinggal mimpi yang gagal ditunaikan Aku kalah lagi Hari ini aku lari Menjadi pengecut entah kesekian kali 23 November 2017 -Diantara biru yang menenangkan dan keputusasaan untuk memilih tenggelam atau mati ditelan hiu

Tentang Ia - Pengagum Rahasia

Image
....Ia bukan gadis yang bisa dengan mudah kau temui di antara banyaknya kerumunan dan riuh suasana. Keberadaannya hampir tiada, namun ia nyata ada. Ia adalah tenang, yang mengungkap rasa dan berbahasa padamu dengan isyarat. Ia adalah diam yang menghanyutkan, ia bukan gadis lain dengan pesona penuh dan tampil beda untuk menjadi ada dimatamu, ia adalah seadanya ia. Jangan pernah kau ragu akan perasaannya, meski ia tak pernah datang padamu dengan pengakuan dan seribu berani.  Ia adalah petarung bayangan, pengagum rahasia yang mengamatimu tanpa suara. Bahagianya tak pernah muluk-muluk, ia tak menuntut dirinya untuk diakui keberadaannya olehmu dengan tergesa, cukup adanya kau dalam jarak pandangnya adalah rasa syukur yang nyata. Meski punggung adalah satu-satunya cara baginya menumpas rindu. Karena ia percaya, wujud rasa dari sebuah cinta ada banyaknya, dan menghabisi rindu tak hanya dengan bicara. Ia punya banyak macam cara, meski ketakutan dan nyalinya masih tak sebanding

G-O

Image
"Sentiment is a chemical defect found in the losing side" -SH Game over. I lose.

Gumpal

Image
Jariku mengetik bohong Karena sesak seakan tak mau diungkap Ia menggumpal, abu-abu Pekat Seperti awan hitam Tapi  Tapi Aku benci Karena kata main manipulasi Ah, aku benci

Ilalang Kota Tua

Image
Kau tahu? Ingatannya tentang kenangan bau-bau perjalanan bulan lalu masih setajam ujung pensil yang rajin ia raut. Ia masih sama, dengan raut wajah sendu menghabiskan perjalanan dengan memandangi jalanan malam yang penuh lampu-lampu kota diiringi bunyi rintik hujan yang mengenai atap kendaraan, telinganya masih suka disumpel earphone dan jangan ditanya apa yang ia dengarkan, karena playlist lagunya itu-itu saja. Ia pecandu perjalanan dibanding tiba di tujuan. Ia suka jalanan macet, karena itu akan memperpanjang waktu favoritnya. Ia suka melihat angkringan-angkringan di pinggir jalan lewat kaca kendaraan. Ia suka aroma-aroma khas setiap kota yang ia lewati. Dan ini adalah perjalanannya untuk kesekiankali. Namun entah mengapa tiba-tiba ia rindu pada perjalanannya yang terakhir kali. Saat matanya tiba-tiba teralihkan pada sosok pemuda yang duduk dua kursi di depannya. Saat tiba-tiba ada sesuatu yang datang menghangatkan hanya karena menatap punggungnya yang duduk tegak. Dan satu

Menelisik Lebih Jauh tentang Pengusaha Kampus Writerpreneur

Image
Disiplin dan konsisten. Dua kata itulah yang muncul pertama kali di benak saya setelah mencicipi beberapa hari masuk ke dalam grup karantina PKWriterpreneur. Dan kedua kata itulah yang barangkali membedakan komunitas kepenulisan lain yang pernah saya ikuti dengan komunitas PKWriterpreneur sejauh ini.  Pengusaha Kampus Writerpreneur (PKW) atau biasa disebut PK Writerpreneur adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang kepenulisan dan merupakan “anak” dari komunitas Pengusaha Kampus (PK). Pada awalnya, PKW dibentuk atas dasar inisiatif Nur Ali Muchtar (Founder Pengusaha Kampus) yang menggagas peminatan member PK untuk masuk ke dalam minat kepenulisan dikarenakan banyaknya member PK yang menyukai bidang kepenulisan. Hingga kemudian, pada tahun 2015, Founder PK -Nur Ali Muchtar- menggagas cabang minat kepenulisan di PK dan mengajak salah satu penulis yang bernama Wildan Fuady untuk mengembangkan cabang minat kepenulisan di member PK. Akhirnya, atas ide dan gagasan kedua or

04.00 AM

Image
Kapan kita menghabiskan waktu bersama lagi? Saat kau dan aku menukar siang dengan tidur panjang, dan menukar malam demi mendapat ketenangan malam kota. Kita mengisolasi diri bersama, menjauhkan diri dari hingar bingar kota demi memulihkan eksistensi kita. Karena kau dan aku sama, terlalu lama berada di keriuhan hanya akan menyedot energi sia-sia. Hingga dua cangkir kopi kita habis karena obrolan panjang tanpa suara. Hingga semesta mengantarkan kita pada pagi buta. Hingga akhirnya, aku mendapat ketenangan lewat keteduhan matamu yang memantulkan cahaya dari langit biru kejinggaan. Karena pada sunyilah kau dan aku menemukan diri yang sejati. Karena pada heninglah kita menemukan kebebasan. Hingga akhirnya, pagi datang bersama kesibukan dan keriuhan kota, mengantarkan kembali pada dunia asing yang akan mengalienkan kita untuk kesekian kalinya. #PKWriterpreneur #7DPKW #D7

Gema

Image
Gema. Kau dengar suara? Ada bahagia yang menyelusup di sela-sela Ssst, dengarkanlah Ada gema Dengarkanlah, cukup dengarkan Ia seperti rasa yang tak bisa diungkap dengan kata Gema Ia sedang mewujud, mendekat Membungkus sunyi Gema, pada setiap damai yang dicari-cari Mendekap seerat-eratnya Hingga helaan nafas menjadi pertanda Ada kata yang telah pulang Meski sebatas gema Untukmu, diri-diri yang mendengar kata tanpa suara Sudahkah sampai? Gema yang kembali pulang #PKWriterpreneur #7DPKW #D6

Namanya "El"

Image
Tak jarang kita terjebak rutinitas. Memaksakan kejenuhan hingga lupa ada banyak hal-hal indah yang terjadi di sekeliling kita- Perkenalkan, yang di foto adalah bawang peliharaan, namanya El.  Darinya saya belajar tentang bahagia yang sederhana. Ia seperti alarm tersendiri, mengingatkan kalau-kalau saya mulai spaneng karena tugas ataupun target-target yang harus dipenuhi. Bahwa bahagia pun datang tak perlu dengan sesuatu yang muluk-muluk. Cukup dengan duduk-duduk santai mengamatinya mulai tumbuh kian hari adalah salah satu bentuk syukur dan terapi gratis untuk mendinginkan kepala. Ia mengingatkan saya untuk terus tumbuh tiap hari, untuk terus belajar dewasa dan memperbaiki diri. Agar nanti tepat waktunya kita memahami mengapa Tuhan memberikan saya banyak waktu di dunia ini :) #PKWriterpreneur #7DPKW #D-5

Kita Satu

Image
Hai, Hampir dua tahun kita melangkah bersama. Bahagiakah? Tentu. Kita memang begini adanya. Kau dan aku, terlepas dari perbedaan yang menjulang jauh, kita adalah keluarga. Tak apa, pelan-pelan saja kita bangun kebersamaan, tak perlu buru-buru. Karena tak ada yang instan untuk membangun kebersamaan yang seutuhnya. Nanti pasti ada saatnya kita benar-benar satu. Terimakasih atas waktu yang  pernah kita lewati bersama. Kita sama-sama belajar dewasa bahwa inti dari perbedaan adalah memahami. Kau tak perlu seperti aku, dan aku tak perlu seperti kamu. Karena kita adalah manusia-manusia langka, seperti warna-warna, kita bukan hitam dan bukan putih, kita adalah pelangi yang punya ciri masing-masing. Yang keberadaannya mengindahkan satu sama lain. Kalian calon-calon orang yang bikin rindu. Tak peduli banyaknya luka ataupun tawa yang pernah kita alami. Kalian layaknya kopi yang pahit manisnya bikin ketagihan. Percayalah, suatu saat nanti kau dan aku akan tahu mengapa Tuhan mengumpulk

Surat untuk Mas

Image
Mas, Ini Rini, kau masih ingat kan? Bagaimana kabarmu di kota mas? Sudah tiga tahun lamanya kita tak bertemu. Apakah mas tak rindu kampung halaman? Apakah tak rindu dengan bau laut dan pantai yang sering kita jajaki bersama dulu? Rini masih ingat,  kita pernah menghabiskan seharian penuh menyisiri pantai dengan kaki telanjang hingga langit berubah kejinggaan. Kita bercakap-cakap banyak tentang masa depan sambil memakan ikan bakar hasil tangkapan di sebuah dermaga hingga senja pulang ke rumahnya. Aku bahagia dan lega luarbiasa sewaktu kudengar dari sanak saudaramu bahwa kau kini sudah sukses di kota. Meski kini aku tahu mengapa surat-suratku yang datang padamu selama ini tak pernah kembali padaku. Aku bertanya-tanya, apakah sesulit itu bagi mas menulis secarik surat untuk memberitahuku suatu hal yang sekiranya begitu penting? Mas, ijinkan Rini berkata sejujurnya. Rini memang mencintai mas sejak lama, namun sudah jauh hari pula Rini membuang perasaan itu. Karena Rini tahu diri

You're Okay

Image
Bagaimana sayang? Apakah melarikan diri ampuh untuk mengobati khawatir yang semakin nyata? Rasanya memang tak mengenakkan ketika rasa muak yang kau simpan-simpan akhirnya memberontak dan muncul ke permukaan. Kau mulai lelah. Rasanya seperti ada desakan kuat untuk mengepak pikiranmu sesuai labirinnya, ketika ada sesuatu dalam otakmu yang sebentar lagi memberontak. Ketika satu persatu hal mulai terjadi di luar kendali. Malammu menjadi satu hal yang paling kau takuti, ketika khawatir yang disimpan-simpan bermunculan, ketika mimpi-mimpi yang dulu jadi teman bermainmu tiba-tiba hilang tanpa kabar. Kau mulai menangis di balik selimut tebalmu. Inginmu hanya meringkuk di sana sepanjang hari, sambil berusaha menepis khawatir yang tak kunjung pergi. Pikiranmu seperti bercabang tak tentu arah, kau buntu di setiap langkah. Dunia di sekelilingmu rasa-rasanya seperti berjalan acuh. Kau ingin membereskan segala sesuatunya, tapi kau tak menemukan apa-apa. Sayang, kini dengarkan. Kau hanya pe

Teras

Image
Sini, biar kutukarkan mendung di atas rumahmu dengan seberkas cahaya yang kudapat dari jendela rumahku agar kau tak lagi murung. Aku ingin sekali mengajakmu pergi mengunjungi senja sambil menghabisi sore suatu saat nanti. Saat ini aku hanya ingin memperkenalkan diri secara resmi, aku, tetangga baru depan rumahmu. Pintumu akhir akhir ini tak lagi sering terbuka. Entah kapan terakhir kali kulihat kamu duduk-duduk di teras dengan bau harum cokelat panas dan setumpuk novel yang sengaja kau taruh di samping kursimu. Katakanlah, duniaku seperti terpaku pada sosokmu. Tak ada hal lain yang kulakukan selain menahan diri untuk tidak mengganggumu waktu itu. Bukumu seperti menarik duniamu seutuhnya. Tak enak hati bagiku untuk mengusik kenyamananmu hanya demi sepotong 'hai' untuk permulaan kita sebagai tetangga. Jadi, kutunda perkenalan kita yang pertama. Namun waktu seperti tak pernah memberi kita kesempatan untuk saling memperkenalkan diri. Kau selalu saja akan pergi setiap kali

Putri Tidur

Image
Tak perlu gaun Ataupun sepatu kaca Cukup bangunkan dia Dengan segenap hadirmu Ia sudah terlelap lama Menantimu Pangeran berkudanya Yang tak kunjung tiba Tepuk pelan-pelan Hingga ia buka mata Atau, kalau tak kunjung bangun Kecuplah Kecup keningnya Katakan, Kau datang Kau mencintainya 150517 Kelas, 09.19

Surat Cinta Pak Ahok

Image
Pak, Terimakasih sudah mengibarkan kembali rasa percaya yang sudah lama lenyap. Rasa cinta ini tumbuh melebihi biasanya pak. Ada rasa senang yang tak bisa diungkapkan setiap kali saya membaca berita tentang bapak. Saya jatuh cinta setiap kali bapak tersenyum sambil melayani dengan sepenuh hati para warga layaknya keluarga sendiri. Saya jatuh cinta pak. Rasa nasionalisme di dada tiba-tiba tumbuh berpuluh puluh kali. Bahwa negara ini masih punya sosok berani, masih ada pahlawan yang sebenar-benarnya. Bapak membuat saya berekspetasi tinggi, bahwa bangsa ini masih memiliki harapan untuk menjadi bangsa yang bersih.  Bapak menumbuhkan keinginan-keinginan kecil di hati, bahwa ingin rasanya menjadi seperti bapak, ingin rasanya menemani bapak agar tak perlu berjuang sendiri. Layaknya lilin, bapak menjadi secercah cahaya meski harus mengorbankan diri. Pak Ahok mengajarkan saya betapa keras hal hal yang harus dihadapi jika kita memilih untuk berdiri pada pihak yang benar. Bahwa jujur pun

#1 Catatan Kaos Kaki

Kau mampu sayang,  Kau mampu menaklukan ketakutan-ketakutan itu, yang setiap waktu membuntuti tanpa henti.Karena itu kau tak perlu menghindar, kau hanya perlu sedikit lagi berani untuk membalikkan badan dan melawan.  Jangan berlari ya, karena ia akan semakin di depan mata jika kau mencoba memalingkan muka, ia akan semakin ada ketika kau berusaha meniadakan.Cukuplah,karena semua itu sia-sia. Cukuplah dengan menyadari mereka hadir, karena ketakutan tak akan pernah hilang seutuhnya. Ia selalu ada, meski setengah mati kau membenci.  Tak apa,tak perlu takut, salamilah, katakan bahwa kau ingin berdamai,katakan bahwa kau menerima kehadiran mereka. Ketakutan-ketakutan itu, katakan pada mereka bahwa kau bisa jadi kuat. Karena kau berani, percayalah, kau berani.  Sudah ya, ia sudah jadi temanmu. Ketakutan-ketakutan itu, yang kini tak bisa lagi menakut-nakutimu.  29 04 2017

Gadis Pencinta Angin

Image
Aldis, lelaki itu masih mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Ia segera berlari ke bar sewaktu An menelponnya, mengatakan bahwa Jakarta masih baik-baik saja tanpa dirinya. Ada rasa yang tak bisa digambarkan, logikanya buntu hanya karena mendengar suara An, dan tanpa pikir panjang ia menembus hujan, mirip seperti orang kesetanan yang tak sabar menunggu kekasihnya pulang. Namun bukan, Aldis tahu bahwa An hanya sekedar singgah, singgah yang begitu sementara, lalu esok menghilang, lenyap seperti asap. An sedikit mabuk sewaktu Aldis tiba. Rambut An sudah panjang, Aldis ingat terakhir kali mereka bertemu rambut An hanya sebatas bahu. Dan tunggu, Aldis hampir tak percaya bahwa gadis itu mengenakan dress selutut, bukan karena apa, tapi An yang dikenalnya begitu tergila-gila pada jeans dengan benang-benang semwarut yang bolong bolong di bagian lutut. Dan Aldis masih ingat dengan jelas, bagaimana ekspresi An sewaktu memperkenalkan baju kebesarannya dengan bangga. “Jak

Tujuh Belas

Image
Hallo perempuan kesayangan, yang menginjak tujuh belas di penghujung jumat malam. Kau akan terus belajar dewasa. Tujuh belasmu ini bukanlah sekedar angka. Akan ada begitu banyak pelajaran-pelajaran berharga yang hadir, pengalaman yang tak pernah dibeli. Kau akan mulai ditempa, menjadi sekuat-kuatnya. Hingga nanti saatnya tiba kau akan mekar secantik-cantiknya. Ini awal langkahmu. Awal yang akan membawamu ke sebuah perjalanan yang lebih jauh. Meski nanti kau tak akan luput dari jatuh, meski nanti kau akan dihadapkan pada pilihan pilihan di persimpangan jalan. Meski nanti khawatirmu tak kunjung pergi. Namun percayalah, gelisah ada untuk mengusap pundakmu, bahwa Tuhan hadir, dan Ia menguatkanmu. Tujuh belasmu akan penuh dengan warna warni. Tak lagi putih dan hitam, ataupun abu-abu. Tujuh belas adalah melawan, tujuh belas adalah waktu terbaik untuk keluar dari garis aman. Dan hingga saatnya tiba, kau tahu kau bisa lebih dari yang kau ekspetasikan. Kau akan mampu menunjukkan pada

Senja, Kamu, dan Perpisahan.

Image
Karena menyangkal perasaan hanya membuat lelah, bukankah menerima menjadi pilihan terbaik? Terimakasih telah hadir. Ada sesal dan rindu yang dipendam. Bukan kamu, tapi mungkin sejak awal akulah yang menyeretmu menjadi bagian dari setiap ekspetasi. Bukan kamu, tapi akulah yang seharusnya mampu menjaga hati. Perasaan ini terlalu berharga untuk gadis seperti aku, dan patah yang kualami bukan hanya sekali, tentu maaf jika selama ini aku membencimu atas perasaan yang datang tiba-tiba. Karena ijinkan aku mengakui sesuatu, dulu aku pernah jatuh hati pada sosok sepertimu, dan luka itu masih ada, ingatan itu masih ada. Sesak, itu yang kurasakan ketika aku menyadari aku akan patah untuk kesekian kalinya. Aku menerima. Degup jantung yang berdetak tak berirama, letupan perasaan gembira hanya karena kamu berbicara padaku atau sekedar senyum basa basi yang kamu lontarkan, itu begitu spesial. Spesial. Dan sialnya, ada saat aku tak bisa mengontrol ekspresi, seperti gadis kegirangan dan hiper

Hai Kamu, Aku Rindu!

Image
Kamu tahu? Meski ada begitu banyak impian-impian yang melambung tinggi menggapai-gapai ingin dicapai. Hanya ada satu, namamu yang kubalut dalam bingkisan rindu yang tak kenal kedaluarsa, menggantung sebagai bagian dari mimpi-mimpi besarku. Namun, lagi-lagi apa kau tahu? Dari sekian banyak impian itu. Mungkin ada satu yang selamanya tetap tergantung, mungkin ada satu yang ditakdirkan hanya untuk dilambungkan, mungkin hanya ada satu, satu yang mungkin terlalu mustahil. Namamu itu, mungkin bagian dari ketidakmungkinan yang begitu keras kepala kugantung menjadi bagian-bagian mimpi besarku. Namun, entah kenapa. Rasa-rasanya, terbang untuk menggapainya, sama seperti aku menghadapkan hati pada pilihan hidup atau mati. Meski retak rasanya selalu sama, seharusnya aku tak perlu setakut itu. Aku memang terlalu pengecut. Namun kamu. Namamu yang bagian dari mimpi besarku, lagi-lagi aku ingin kamu tahu. Aku hanya ingin bertemu. Disebuah waktu tak terprediksi suatu saat nanti, saat

Ia: Kadang berhenti itu perlu, sebelum kisah menyakitkan itu terulang kembali.

Image
Siapa yang tahu? Ketika rasa yang sudah lama mengering itu tiba-tiba kembali ditumbuhi bunga-bunga dengan berbagai warna? Siapa yang tahu, di balik sangkalannya yang terlalu keras kepala ia telah mengingkari janji pada hatinya? Genap tiga tahun ia mengisolasi hatinya, yang patah berkeping-keping, namun siapa yang tahu jika ia kembali (akan) jatuh untuk ke sekian kalinya? Pada setiap waktu, ia selalu benci tiba-tiba. Ia selalu benci pada sesuatu  di luar rencananya. Tiba-tiba hujan, tiba-tiba ujian, tiba-tiba jatuh cinta. Yang terakhir itu, percayalah, ia panik setengah mati. Tiba-tiba jatuh cinta? Itu bahkan di luar rencananya, tentu, setelah ia patah hati berulang kali. Katakanlah, ia trauma setengah mati.  Namun di tengah pendewasaan, ia tahu ada sesuatu yang  berada di luar kontrolnya, ada sesuatu yang selamanya tak bisa ia kendalikan sepenuhnya. Ia tahu dengan sangat bahwa ia tak selamanya bisa melarikan diri. Seperti tak selamanya ia bisa menahan hati untuk jatuh cint

Kisah yang berakhir di musim gugur

Image
By and by,  I'll miss you And your laugh like a sunshine Fading into shadow of tears  -Hush, Lasse Lindh Bila kau dengar ada sayup-sayup rindu  yang datang padamu, itu aku Bila kau dengar gemerisik angin menyapu daun Itu aku, yang mencoba mengingatkanmu atas keberadaanku Pada kisah yang berakhir di musim gugur Saat aroma dari daun-daun maple yang berguguran menyeruak Kisah kita mengering pada bait-bait kenangan  Kau dan aku tau saat itu Saat alasan untuk bersama tiba tiba menguap begitu saja Tak perlu mendengar lebih lama Saat alunan musik itu sudah berakhir Bahkan sebelum tiba pada larik terakhir Tentang kau dan melodi sendu Bila terdengar alunan musik musim gugur  Mungkin aku rindu Datanglah, pada tempat terakhir kali kau melangkahkan kaki  Saat kau menjauh dari punggungku saat itu Pada waktu yang begitu ingin kubeku Aku masih menjaga kenangan dengan sangat Saat langit musim gugur begitu menghangatkan Aku ingat, kit

Untukmu Pengelana yang Lupa Pulang, Aku Ada

Image
Untukmu yang sedang berkelana,  Aku ada di setiap singgah yang kau tempati. Aku ada di satu langkah tepat di belakangmu, aku ada di sepanjang matamu memandang, aku ada di sekelumit tempat paling tersembunyi dalam pikiranmu.   Ada pesan yang perlu kau dengar,  ada pesan yang perlu kau baca. Aku ada, meski kau coba lari ke ujung dunia sekalipun.  Selalu ada.  Dan tak akan pergi sebelum kau buka lagi mata dan telingamu.  Selalu hadir.  Meski kau sangkal kenyataannya.  Hanya pesan singkat dari orang-orang yang kau cinta Aku hadir dan ada untuk mengatakan sesuatu padamu Pulanglah. Sudah terlalu jauh. Ada rumah yang menanti sebagai persinggahan terakhir.  Aku ada. Untuk mengingatkanmu, ada yang menanti di balik pintu, menunggu kata pulang darimu. Kembalilah. Aku datang untuk membimbing jalanmu kembali dari perjalanan panjang tanpa tujuan.  Aku, kata hatimu, kejujuran terdalammu.  Pulanglah, pulang.  Ada sosok yang mendambamu kembali.  211216